Tiga Siswi SMA BPI Bandung Merokok di Kelas Video
SETELAH kasus Sonya Depari mereda, netizen kembali dihebohkan kasus yang melibatkan siswi SMA. Kali ini kasus video tiga siswi SMA BPI Bandung merokok di kelas.
Dalam rekaman yang awalnya beredar di Twitter itu, salah satu siswi itu menyebut mereka berasal dari BPI 2 Bandung Angkatan 2016.
Halo, kita angkatan 2016. Omat [ingat] edankan BPI, ucap siswi seperti di video itu Jumat (8/4/2016).
Di akhir video, salah satu siswi berkacamata mengatakan, "Jangan lupa budayakan mata merah."
"Halo kita siswa BPI angkatan 2016. Omat (ingat) edankan BPI," ucap salah satu siswi sambil mengisap sebatang rokok di tangan kanannya. "Jangan lupa budayakan mata merah," timpal rekannya.
Saat dikonfirmasi, Kepala SMA BPI 2 Bandung Iding Sunardi tidak menyangkal bahwa siswi tersebut merupakan anak didiknya.
Dia mengatakan, siswi yang terlihat memegang rokok berinisial RU, sedangkan temannya TS dan F.
Ketiganya tercatat sebagai siswi kelas III IPS yang baru selesai menjalani Ujian Akhir Nasional (UAN).
"Kami baru panggil orangtua dan anaknya," ucap Iding saat dikonfirmasi, Jumat (8/4/2016).
Dia menjelaskan, video itu dibuat para siswi saat kenaikan ke kelas III.
"Videonya cuma buat lucu-lucuan saja. Mereka ingin menunjukkan kalau mereka berani," kata dia.
Pihak sekolah telah memeriksa para siswi tersebut. Mereka mengaku tak pernah mengunggah video itu.
"Rekaman tersebut rencananya hanya dijadikan dokumentasi pribadi geng Parkiran 50 yang merupakan kumpulan anak-anak SMA dan SMK BPI. Yang bersangkutan juga tidak menyangka bakal ramai seperti ini," kata dia.
Saat dikonfirmasi, Kepala SMA BPI 2 Bandung Iding Sunardi tidak menyangkal bahwa siswi tersebut merupakan anak didiknya.
Dia mengatakan, siswi yang terlihat memegang rokok berinisial RU, sedangkan temannya TS dan F.
Ketiganya tercatat sebagai siswi kelas III IPS yang baru selesai menjalani Ujian Akhir Nasional (UAN).
"Kami baru panggil orangtua dan anaknya," ucap Iding saat dikonfirmasi, Jumat (8/4/2016).
Dia menjelaskan, video itu dibuat para siswi saat kenaikan ke kelas III.
"Videonya cuma buat lucu-lucuan saja. Mereka ingin menunjukkan kalau mereka berani," kata dia.
Pihak sekolah telah memeriksa para siswi tersebut. Mereka mengaku tak pernah mengunggah video itu.
"Rekaman tersebut rencananya hanya dijadikan dokumentasi pribadi geng Parkiran 50 yang merupakan kumpulan anak-anak SMA dan SMK BPI. Yang bersangkutan juga tidak menyangka bakal ramai seperti ini," kata dia.
"Mereka juga kaget tiba-tiba ada di YouTube. Mereka kaget dan takut untuk ke sekolah waktu dipanggil pihak sekolah. Tapi akhirnya datang ke sekolah bersama orangtua mereka," imbuh dia.
Iding mengatakan, pihak sekolah masih mencari pengunduh video itu. Kedua siswi curiga video itu diunggah seorang mahasiswa perguruan tinggi swasta di Kota Bandung, yang tak lain teman mereka.
"Kami belum tahu akan dilanjutkan ke ranah hukum atau tidak pelaku penyebaran video itu. Karena ini sudah mencemarkan nama baik BPI," pungkasnya. (detik/liputan6/metrotvnews).*
alternative link download